giuseppezanotti, Jakarta – Empat pasien COVID-19 menjalani perawatan intensif di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik di Medan, Sumatera Utara.
Dijelaskan Kepala Hukum dan Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak, seluruh pasien COVID-19 adalah laki-laki berusia 39 hingga 72 tahun. 4 Pasien COVID-19 Jalani Perawatan di RSUP Adam Malik
Ada empat pria berusia 39 hingga 72 tahun yang dinyatakan positif COVID-19, kata Rosario di Medan, Rabu (20/12).
Empat pasien awalnya dirawat di rumah sakit dan dinyatakan positif COVID pada 10 Desember 2023 dengan gejala ringan hingga berat. Aktor Lee Sun-Kyun Diduga Bunuh Diri dengan Hirup Asap Briket Arang, Seberapa Bahayanya?
Semua pasien memiliki penyakit penyerta, kata Rosario, dilansir Antara.
Rosario juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan memakai masker jika tidak sehat.
“Jika berada di tempat umum atau di angkutan umum yang ramai, jangan lupa untuk rutin mencuci tangan,” kenang Rosario.
RS Adam Malik juga terus memberikan pelayanan yang siap sedia karena RS tersebut merupakan rumah sakit rujukan COVID-19, khususnya bagi pasien dengan gejala berat.
“Dari sumber daya manusia (SDM) hingga infrastruktur, kami siap,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengatakan, peningkatan kasus COVID-19 varian JN.1 masih terkendali karena banyak pasien yang tidak memerlukan perawatan intensif. . atau ICU. ,
Imran mengatakan, “Jumlah masyarakat yang berobat di ICU tidak banyak, yang sakit masih belum membutuhkan ICU.”
Menurut dia, ada tiga aspek yang perlu dilihat seberapa berbahayanya situasi Covid-19.
“Karena untuk melihat betapa berbahayanya COVID-19 ini kita melihat tiga aspek, mulai dari jumlah kasus, jumlah orang yang memerlukan rawat inap, dan jumlah orang yang harus dirawat di ICU,” ujarnya. . Imran saat pidato akhir tahun di Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Ia menegaskan, pemerintah terus mengambil langkah-langkah untuk memitigasi perkiraan peningkatan kasus akibat JN.1. 4 Pasien COVID-19 Jalani Perawatan di RSUP Adam Malik
Imran mengatakan varian JN.1 sebenarnya merupakan strain dari varian Omicron. Oleh karena itu, tidak terjadi mutasi baru pada virus COVID-19.
Imran mengatakan Kementerian Kesehatan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan pengamanan di tempat wisata guna mencegah peningkatan kasus. Sebab, pengunjung memang meningkat saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Kemungkinan (peningkatan kasus COVID-19) memang ada karena masyarakatnya mobile ya, tempat wisata juga penuh, tapi yang diingat kita terus pantau kalau ada kasus baru dengan strain baru. Omicron, kami selalu memantau tingkat keterisian ICU. “Ada yang butuh penanganan serius, kalau di rumah sakit cukup tersedia pengobatan berarti masih terkendali. Oh,” katanya.