REPUBLIKA.CO.
“Biasanya kita memperkirakan puncaknya, yang akan terjadi kembali pada Februari 2024,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. 12/2023). Kasus Covid-19 di Indonesia Diprediksi Turun pada Februari 2024
Ini Alasan Lansia Wajib Waspadai Kenaikan Kasus Covid-19Budi menunjukkan perkiraan penurunan laju kasus Covid-19 berdasarkan dominasi subvarian Omicron JN.1 yang kini melanda Indonesia dan negara tetangga. Budi mengatakan, strain terbaru Covid-19 yang dikenal dengan JN.1 merupakan versi modifikasi dari Covid-19 yang diketahui menyebar dengan cepat, namun tidak menyebabkan banyak kematian atau rawat inap.
Seperti jenis infeksi virus lainnya, penyakit Omicron ini lebih menular dibandingkan jenis Covid-19 lainnya. Berdasarkan pengurutan genom dari 77 sampel yang diuji di laboratorium pemerintah, Budi mengatakan 43 persen adalah JN.1, 16 persen XBB.1.16, dan 12 persen XBB.1.1.
“Kita akan lihat dampak yang diharapkan, karena ada peningkatan sebesar 43 persen dari minggu pertama Desember yang sebesar 19 persen. Peningkatannya besar, artinya memimpin yang sudah ada,” ujarnya.
Budi mengatakan, hal itu berdasarkan pengalaman tiga tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia. “Kita lihat dari 19 ke 43, naik sekitar 20%. Kalau minggu depan kita hitung lagi 20 persen, minggu depan jadi 60%, sudah 80, jadi puncaknya di bulan Januari,” imbuhnya. dikatakan. dia berkata. Kasus Covid-19 di Indonesia Diprediksi Turun pada Februari 2024
Meski JN.1 bukan subvarian mematikan, kata Budi, Kementerian Kesehatan telah menerima laporan sebanyak 27 pasien Covid-19 Indonesia meninggal pada JN.1. “Tapi mereka ada kendala, pas masuk RS kena stroke, serangan jantung, tapi dites Covid-19. Jadi meninggalnya bukan karena Covid-19, tapi karena penyakit lain,” ujarnya. .