giuseppezanotti – Katarak kongenital merupakan salah satu masalah yang bisa terjadi pada bayi baru lahir. Saat bayi lahir dengan penglihatan malam, matanya ditutupi oleh lapisan putih, sehingga tidak dapat melihat atau bereaksi saat bergerak.
Jika tidak diobati, katarak kongenital dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak akibat kehilangan penglihatan. Anak dengan Katarak Kongenital Bisa Dapat Kacamata Gratis, Begini Caranya
“Karena 83 persen masyarakat tidak mampu mengolah informasi dari indra penglihatan. Siklus hidup manusia sejak lahir hingga tua membutuhkan penglihatan sebagai jendela dunia,” kata profesor mata tersebut. Dr. Dr. Nila F Moeloek, Sp.M(K)., Optik Tunggal saat jumpa pers di Jakarta terakhir kali. Operasi katarak gratis di RS Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (29/7).
Tanda-tanda awal katarak kongenital pada anak sering terlihat pada pupil berwarna putih. Penyebabnya antara lain infeksi intrauterin dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya akibat kelainan genetik, gangguan metabolisme janin, dan/atau gangguan mata lainnya. H-2 Golden Disc Awards 2024, Cari Tahu Line Up dan Daftar Nominasinya di Sini
Prof. Nila melanjutkan, pengobatan katarak kongenital dianjurkan dilakukan dengan segera melakukan operasi lensa. Namun hal ini tidak bisa dilakukan pada bayi dan anak karena berat badannya masih kurang. Oleh karena itu, cara lainnya adalah dengan menggunakan kacamata khusus.
Teknik operasi katarak kongenital sangat berbeda dengan teknik operasi katarak dewasa. Jika operasi katarak tidak berhasil, ada pula risiko anak menjadi buta 100 persen.
“Kacamata khusus ini sebaiknya diberikan sesegera mungkin agar anak dapat melihat dengan jelas dan mencegah ambliopia atau mata malas,” ujar mantan Menteri Kesehatan tahun 2014-2019 ini.
Ia menambahkan, operasi katarak lahir sudah tersertifikasi oleh BPJS. Namun kacamata dengan BPJS bisa didapatkan setiap dua tahun sekali.
Namun kacamata khusus untuk katarak kongenital harganya sangat mahal. CEO Optik Tunggal Alexander Kurniawan mengungkapkan, harga satu buah kacamata setidaknya bisa mencapai Rp 10 jutaan.
Sebaliknya, anak penderita katarak kongenital biasanya perlu mengganti kacamata 2-4 kali dalam setahun, karena bola matanya masih dalam masa pertumbuhan.
Menurut Alex, sebagian kecil anak Indonesia yang lahir dengan disabilitas berasal dari keluarga miskin. Saat meluncurkan program donasi 90 kacamata pada tahun 2019, Optik Tunggal melihat bahwa sebagian besar anak penderita katarak kongenital berada di pulau Jawa dan Sumatera.
“Kami belum memiliki informasi yang cukup saat ini karena katarak kongenital bukanlah penyakit yang populer di Indonesia. Kebanyakan yang kami dengar adalah katarak pada orang dewasa,” ujarnya. Anak dengan Katarak Kongenital Bisa Dapat Kacamata Gratis, Begini Caranya
Tahun ini Optik Tunggal berencana melanjutkan program donasi kacamata khusus pengobatan katarak kongenital yang menyasar sebanyak 2.025 anak.
“Kalau ada keluarga yang berpendapatan rendah, tolong beritahu kami. Kami sudah siapkan panggilan, telepon saja dan tim kami akan datang,” ujarnya.
Anda dapat mengajukan donasi kacamata katarak ulang tahun dengan mengirimkan pesan ke nomor WhatsApp 08118755193 dan informasi lengkap mengenai kebutuhan dapat dilihat di akun Instagram Optik Tunggal.