giuseppezanotti, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) berhasil mencatatkan transaksi senilai 30,5 miliar USD pada Indonesia Trade Expo 2023 atau TEI ke-38. Jumlah tersebut meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia ke-37 pada tahun 2022.
“Total capaian kita sudah mencapai 30,5 miliar USD. Ini tentunya lebih dari target 11 miliar USD pada tahun 2022,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi pada acara penutupan Indonesia Trade Expo 2023. pada tahun 2023. Kepala Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Rabu (20/12/2023). Naik Hampir 3 Kali, Trade Expo Indonesia 2023 Cetak Transaksi USD 30,5 Miliar
Didi mengatakan India menjadi negara dengan transaksi pasar terbesar pada TEI ke-38 dengan total nilai USD 7,58 miliar. Disusul Malaysia USD 6,32 miliar, Tiongkok USD 5,59 miliar, Arab Saudi USD 2,86 miliar, dan Filipina USD 926 juta.
Lima barang dan jasa yang menyumbang transaksi terbesar juga batu bara sebesar USD 13,8 miliar. Kemudian bahan kimia dan organik USD 3,73 miliar, barang jadi USD 3,35 miliar, tenaga kerja normal USD 2,7 miliar, produk elektronik USD 652,62 juta.
“Transaksi yang terjadi didukung oleh layanan asuransi usaha sebesar USD 20 juta, dari penandatanganan MoU sebesar USD 24,37 miliar, transaksi cek harian sebesar USD 6,11 miliar,” jelas Didi.
Didi mengatakan, jumlah terbesar dihasilkan dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU), karena berasal dari pembeli yang sudah percaya dengan ajang Expo Indonesia. Pos Indonesia Salurkan BLT El Nino 250 KPM di Malang
Artinya mereka percaya terhadap produk Indonesia, dan ini menunjukkan kepercayaan mereka terhadap produk Indonesia semakin kuat. Hal ini dibuktikan dengan MoU yang kita buat lebih besar dibandingkan tahun lalu dan tahun-tahun yang telah berlalu, ujarnya. .
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada November 2023 mencapai 22 miliar USD. Capaian tersebut mengalami penurunan sebesar 0,67 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Pudji Ismartini, Deputi Bidang Distribusi dan Statistik Ketenagakerjaan BPS, menyatakan ekspor pada November 2023 ditopang oleh ekspor nonmigas sebesar USD 1,28 miliar atau turun 6,39 persen. Sedangkan ekspor gas dan nonmigas mendapat USD 20,72 miliar atau turun tipis 0,29 persen.
Penurunan nilai ekspor pada bulan November disebabkan oleh penurunan ekspor gas dan gas, khususnya pada produk golongan I, besi dan baja turun sebesar 6,82 persen, kemudian nikel dan produk turunannya sebesar 17,16 persen, dan sampah dan limbah industri pangan turun 27,80 persen,” kata Pudji dalam jumpa pers BPS, Jumat (15/12/2023).
Sementara itu, secara ringkas ekspor Indonesia terus mengalami penurunan. Catatan persediaan Indonesia periode Januari hingga November 2023 sebesar 236,41 USD atau turun 11,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara total, nilai ekspor Indonesia periode Januari-November 2022 tercatat sebesar 268,18 miliar USD atau meningkat 28,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Untuk lebih jelasnya, Pudji menyebutkan pada periode Januari-November 2023, ekspor gas dan nonmigas sebesar USD 221,96 miliar atau turun 12,47 persen.
Sedangkan ekspor migas mencapai $14,44 miliar atau turun 0,67 persen dibandingkan pencapaian tahun 2022.
“Kalau dilihat secara sektoral, penurunan ekspor gas dan nonmigas secara kumulatif terjadi pada semua sektor. Penurunan ekspor gas dan gas terdalam dialami oleh sektor pertambangan dan lainnya sebesar 21,47 persen, hal ini sejalan dengan penurunan ekspor gas dan nonmigas. harga produk pertambangan di pasar dunia,” tutupnya.
Neraca perdagangan Indonesia pada November 2023 juga mencatat surplus sebesar USD 2,41 miliar. Artinya, neraca perdagangan Indonesia kembali surplus selama 43 bulan berturut-turut hingga Mei 2020.
“Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus selama 43 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” kata Deputi Statistik dan Jasa BPS Pudji Ismatini dalam jumpa pers, Rabu (15/12/2023).
Pudji mengatakan, surplus pada November 2023 lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya, dan lebih sedikit dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Naik Hampir 3 Kali, Trade Expo Indonesia 2023 Cetak Transaksi USD 30,5 Miliar
BPS mencatat surplus neraca perdagangan November 2023 ditopang oleh surplus produk nonmigas sebesar USD 4,62 miliar, dengan produk penyeimbang surplus tersebut adalah minyak mineral, lemak, dan minyak hewani atau nabati, serta besi dan baja.
Sementara itu, pada periode yang sama, asuransi perdagangan migas mencatat defisit sebesar USD 2,21 miliar dengan penyumbang defisit terbesar adalah minyak dan produk minyak bumi.
“Defisit anggaran dunia usaha migas pada November 2023 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, dan bulan yang sama tahun lalu,” ujarnya.
Secara total hingga November 2023, total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai USD 33,63 miliar atau sekitar USD 16,91 miliar atau lebih rendah 33,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.