giuseppezanotti, Jakarta – Dalam perkembangannya, kendaraan listrik memanfaatkan perkembangan soket pengisi daya. Khusus di Indonesia, berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral n. 13 Tahun 2020, Pasal 3 mengatur jenis-jenis kembang api yang boleh digunakan di dalam ruangan.
Jenis-jenisnya tergantung pada jenis arusnya, yakni arus AC dengan sambungan tipe 2, arus DC dengan konfigurasi seri AA, dan arus campuran dengan konfigurasi sambungan seri tipe FF. Masing-masing tautan ini disorot dengan kode warna. Buat yang Belum Tahu, Ini Jenis-Jenis Tipe Colokan Baterai Kendaraan Listrik
Arus AC ditandai dengan warna merah, arus DC berwarna hijau, dan arus campuran ditandai dengan warna biru.
Dalam rangka Electria Vol.2, Oto.com berupaya membahas jenis-jenis konektor charger mobil listrik yang umum digunakan di seluruh dunia. Mereka semua? Baca pembahasannya dibawah ini.
Tipe 1
Suplemen jenis ini jarang ditemukan di Indonesia karena digunakan untuk pasar Amerika Utara. Selain itu, sambungan jenis ini biasanya terdapat pada mobil listrik lawas dan kini sudah digantikan dengan tipe 2. Tersandung Kasus di Jepang, Daihatsu Klaim Produksi dan Distribusi di Indonesia Berjalan Normal
Konektornya terdiri dari lima pin dengan kapasitas AC yang ditingkatkan. Terdapat fungsi yang mampu melakukan pengisian cepat dengan daya 3 hingga 7 kW.
Tipe 2
Ini adalah jenis soket yang paling umum. Pasar Eropa dan Asia menggunakan model standar ini dalam format tujuh pin. Fungsinya bisa menggunakan fast dan slow loading.
Selain itu, demi alasan keamanan, konektor Tipe 2 mungkin diblokir saat mengisi daya. Artinya, pemilik kendaraan listrik tidak perlu mencabut kabel listrik saat jauh dari kendaraan.
Steker umum (sistem pengisian umum CCS)
Jenis sambungan ini adalah salah satu yang paling umum pada produk kendaraan listrik modern. Desainnya dirancang untuk pengisian cepat dengan arus DC. Produk dengan sambungan ini biasanya dilengkapi trafo untuk pengisian daya AC di rumah.
Gayanya benar-benar unik. Ada konektor DC dua pin yang dipadukan dengan konektor 7-pin Tipe 2, biasa disebut CCS Combo 2. Ada juga model 5-pin Tipe 1 dengan konektor DC di bawah konektor AC.
Saat digunakan, kedua lubang soket digunakan. Namun, ketika arusnya DC, hanya dua pin DC yang benar-benar menyediakan listrik. Saat mengisi daya dengan AC di rumah, konektor Tipe 2 menangani fungsi pengisian daya.
Dari akronim “Charge de Move”, salah satu sistem koneksi untuk pengisian cepat DC awalnya ditutup. Jenis koneksi ini sudah umum di Jepang sejak tahun 2010.
Inverter ini dapat menerima arus sebesar 400 kW dan dalam pengembangannya dapat memberikan daya hingga 900 kW.
Jika CCS memiliki bentuk yang seragam, maka CHAdeMO memiliki bentuk yang berbeda-beda untuk jenis arus yang berbeda. Dari segi penggunaan sangat mirip dengan model CCS, namun dari segi desain, memiliki konektor terpisah membuat sangat sulit untuk mendapatkan desain yang bagus.
Koneksi lain Buat yang Belum Tahu, Ini Jenis-Jenis Tipe Colokan Baterai Kendaraan Listrik
Selain jenis koneksi di atas, masih ada juga jenis koneksi lainnya. Misalnya saja sambungan listrik rumah.
Biasanya dalam paket pembelian pihak pabrikan menyediakan wall box atau trafo arus untuk pengisian kendaraan listrik.
Ia juga dilengkapi konektor CEE, yang sering digunakan dalam aktivitas luar ruangan. Terdiri dari lima pin yang mampu mengalirkan aliran daya 3 kW atau lebih.
Sumber: Oto.com