Spesifikasi Drone Granat, Senjata Baru Rusia yang Masih Diuji Coba

JAKARTA – Badan desain Astron yang berbasis di Moskow baru-baru ini mengumumkan senjata baru yang akan diluncurkan di medan perang melawan Ukraina. Senjata yang masih dalam tahap uji coba ini diberi nama drone Grenat.

Drone granat memiliki kemampuan untuk melacak target musuh dan memandu drone penyerang untuk menghancurkannya. Singkatnya, drone granat adalah unit tak berawak dengan kemampuan pengintaian dan serangan. Spesifikasi Drone Granat, Senjata Baru Rusia yang Masih Diuji Coba

Wakil Presiden Ingatkan Data Pribadi Nasabah Harus Dijamin dan Dilindungi

Drone granat pada dasarnya adalah sistem senjata yang dirancang untuk pengintaian di daerah sulit dan perkotaan di mana melakukan pengintaian dengan berjalan kaki mungkin sulit atau berisiko.

Sistem ini terdiri dari unit pengawasan tak berawak, stasiun kendali darat, dan drone relai, yang bertindak sebagai perantara untuk mengirim sinyal ke dan dari drone pengawasan dan stasiun kendali.

Meskipun penambahan relay drone mungkin tampak seperti komplikasi yang tidak perlu pada awalnya, hal ini membantu meningkatkan jangkauan operasional dengan mengurangi ketergantungan pada jangkauan sinyal stasiun kontrol.

Selain itu, drone relay juga dapat digunakan untuk mengirimkan informasi ke drone kamikaze yang kemudian dapat bertindak berdasarkan data yang dikumpulkan oleh drone pengintai. Komponen serangan sistem granat terdiri dari beberapa jenis amunisi, termasuk bahan peledak dan rudal anti-tank.

Seperti dilansir Sputnik, Kamis (21/12/2023), Astron menyebutkan drone Grenat dirancang untuk melakukan pengintaian dan pencarian target, serta memandu drone tempur menuju target yang ditemukan.

Granat bukan satu-satunya sistem drone yang dirancang oleh Astron. Sebelumnya, lembaga perancang meluncurkan drone tanpa awak yang sebenarnya berfungsi sebagai pembom dan dapat mengirimkan rudal anti-tank PG-7VL ke sasaran yang dituju. Spesifikasi Drone Granat, Senjata Baru Rusia yang Masih Diuji Coba

Berbeda dengan granat, drone pembom ini sudah memasuki tahap produksi dan digunakan oleh pasukan Rusia di zona konflik Ukraina. Awal tahun ini, Astron juga memulai produksi massal Blokpost-4T, sebuah sistem drone pengintai jarak jauh yang dilengkapi dengan peralatan pencitraan termal darat dan udara yang dapat mendeteksi peralatan dan pasukan musuh.

You May Also Like

About the Author: Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *