giuseppezanotti, Jakarta Direktur Utama (Direktur) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra Garuda buka suara soal laporan yang disampaikan Serikat Pekerja Indonesia (Sekarang) kepada pihak berwajib.
Informasinya sendiri terkait kegagalan Sekarga dalam memotong iuran anggota. Irfan mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan informasi tersebut bocor ke publik. Dilaporkan Karyawan ke Polisi, Ini Penjelasan Dirut Garuda Indonesia
Menurut dia, undang-undang penghentian pemotongan iuran anggota dari gaji pekerja merupakan undang-undang yang bertujuan untuk mendukung kebebasan serikat pekerja dan menetapkan iuran bagi anggota independen. Ini harus fokus pada tanggung jawab dan kesetiaan kepada semua anggota.
“Undang-undang penghentian pemotongan iuran anggota dari gaji pekerja merupakan amanah perusahaan untuk memperkuat independensi Serikat Pekerja dalam menetapkan iuran anggotanya, termasuk akuntabilitas dan loyalitas kepada seluruh anggotanya,” kata Irfan. Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Irfan menambahkan, berakhirnya pemotongan iuran serikat pekerja diharapkan dapat mengurangi kemungkinan perselisihan mengenai apakah iuran serikat pekerja dipotong dari gaji pekerja.
Dia menegaskan, perusahaan tidak berminat ikut serta dalam kepemimpinan serikat pekerja, termasuk keanggotaan serikat pekerja. Trigana Air Tambah Jadwal Penerbangan ke Sejumlah Kota di Papua
“Saya tegaskan bahwa perusahaan ini mengutamakan upayanya menjaga hubungan industrial yang kuat dengan Serikat Pekerja. Komitmen ini telah kami jaga untuk terus mengedepankan kepentingan buruh dalam beberapa waktu terakhir,” ujarnya. dia berkata.
Irfan berkomitmen untuk mematuhi prosedur keterbukaan kepada aparat penegak hukum atas laporan yang disampaikan Sekarga sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan kebijakan ini, para anggota berharap dapat membayar iurannya langsung kepada masing-masing anggota asosiasi.
“Kami berharap dengan menggunakan undang-undang seperti itu para anggota bisa langsung membayarkan uangnya. Memang hal ini bisa dilakukan dengan mudah dan cepat oleh setiap anggota serikat,” pungkas Irfan.
Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melalui full service maskapai Garuda Indonesia dan low cost carrier (LCC) Citilink memesan sekitar 1,8 juta kursi penerbangan pada peak season Natal dan Tahun Baru 2023/2024. (Nataru)) diperkirakan berlangsung mulai 18 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024.
Penyesuaian ketersediaan penerbangan bertepatan dengan meningkatnya permintaan perjalanan udara pada musim liburan akhir tahun.
Peningkatan kapasitas maskapai mencakup 818.688 kursi yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia, termasuk 607.283 kursi pada penerbangan domestik dan 211.405 kursi pada penerbangan internasional; dan total 1.793.636 kursi yang disediakan Citilink, meliputi 1.222 kursi pada penerbangan domestik dan 67.745 kursi pada penerbangan internasional.
Ketersediaan kursi pada periode puncak Natal didukung oleh pergerakan tambahan penerbangan dari Jakarta ke beberapa destinasi dengan permintaan penumpang tinggi, antara lain Balikpapan, Solo, Semarang, Pekanbaru, Lombok, Makassar, dan Kuala Lumpur. dan Manado – dioperasikan oleh Garuda Indonesia; serta berbagai rute di Sumatera yang dioperasikan Citilink seperti Kualanamu-Gunung Sitoli pp, Kualanamu-Pekanbaru pp, serta penerbangan menuju Bali yang dioperasikan dari Jakarta dan Lombok.
Selain penerbangan tersebut, Garuda Indonesia menambah jumlah penerbangan dengan menggunakan pesawat berbadan besar pada rute Jakarta-Solo pp, Jakarta-Balikpapan pp, Jakarta-Bangkok pp, Jakarta-Haneda pp, Jakarta-Melbourne pp, dll. .
Sementara itu, Garuda Indonesia Group menargetkan dapat mengoperasikan hingga 17.000 penerbangan per minggu pada Desember 2023, meningkat lebih dari 22% dibandingkan periode Natal 2022/2023. Diperkirakan jumlah ini akan meningkat pesat pada akhir tahun ini tergantung pada perilaku masyarakat yang melakukan perjalanan melalui udara.
Zahiran Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia, mengatakan puncak Nataru tahun ini merupakan momen penting bagi Garuda Indonesia Group untuk tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan udara masyarakat saat Nataru, namun pada akhirnya mendongkrak pertumbuhan penumpang. tahun ini.
Irfan mengatakan Garuda Indonesia Group terus meningkatkan kesiapan operasional dengan meningkatkan keselamatan, menjaga armada dan fasilitas pendukung pesawat, serta meningkatkan koordinasi, mulai dari pre-flight hingga penerbangan. dan operator bandara.
“Kami memahami bahwa Natal adalah saat yang penting untuk dinikmati bersama keluarga dan kerabat dekat,” ujarnya dalam keterangan resmi. Dilaporkan Karyawan ke Polisi, Ini Penjelasan Dirut Garuda Indonesia
Garuda Indonesia berupaya untuk membangun level tersebut dengan tidak hanya bersiap sepenuhnya untuk beroperasi, namun dengan meningkatkan ketersediaan layanan maskapai untuk memenuhi kebutuhan perjalanan mereka di masa transisi pandemi ini dengan layanan terbaik yang diberikan oleh GIAA.
Sebelumnya diberitakan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengumumkan rencana perseroan untuk menebus sejumlah surat utang dan sukuk melalui proses tender terhadap kreditur, surat utang, dan sukuk Garuda Indonesia. Proses Kewajiban Hutang (PKPU).
Berdasarkan laman Singapore Exchange (SGX) pada 1 Desember 2023, masa tender akan berlanjut hingga 15 Desember 2023, dan tahap pembayaran dijadwalkan pada 21 Desember 2023.
Garuda Indonesia telah menyediakan sejumlah US$50.000.000 sebagai pokok program untuk melunasi sebagian pinjaman dan sukuk. Jumlah tersebut belum termasuk bunga yang masih dibayarkan atau pembagian berkala yang akan ditentukan kemudian.
Penyaluran dana tersebut mencakup dana internal Perseroan sesuai dengan kebijakan pengelolaan keuangan Perseroan, yang salah satunya adalah mengutamakan pemenuhan kewajiban Perseroan kepada kreditur.